LEMAK DAN LIPID
Lemak dan lipid keduanya merupakan bagian penting dari tubuh manusia. Keduanya merupakan kelas ketiga dari makronutrien (nutrisi yang memberikan energi) yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Nutrisi ini penting dalam tubuh sebagai sumber energi, yang membantu tubuh melakukan fungsi sehari-hari. Walaupun keduanya itu sama-sama nutrisi yang memberikan energi bagi tubuh manusia tetapi diantara keduanya tentunya memiliki perbedaan, dan perbedaan tersebut akan diulas pada uraian berikut ini.
Lipid
Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk menyimpan energi, pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan makanan serta dalam nanoteknologi
Lipid dapat didefinisikan secara luas sebagai molekul kecil hidrofobik atau amfifilik; sifat amfifilik beberapa lipid memungkinkan mereka untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom multilamelar/unilamelar, atau membran dalam lingkungan akuatik. Lipid biologis berasal, seluruhnya atau sebagian, dari dua jenis subunit biokimia atau “blok-pembangun” yang berbeda yaitu: gugus ketoasil dan isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi menjadi delapan kategori: asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, spingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subunit ketoasil); dan lipid sterol serta lipid prenol (berasal dari kondensasi subunit isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk lemak, lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai jalur biosintesis untuk memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).
Perbedaan Lipid dan Lemak
- Lipid adalah kelas utama biomolekul. Lemak (trigliserida) milik gliserida kelompok, yang merupakan sub kelas lipid.
- Lipid dapat hidrofobik (tidak larut dalam air) atau amphiphilic (bagian larut dalam air), tetapi lemak, pada dasarnya, tidak larut dalam air.
Permasalahan
1.Lemak di dalam manusia mempunyai banyak manfaat, tetapi bagi manusia yang mempunyai kelebihan lemak pada tubuhnya ( obesitas ) apakah sebaiknya lemak itu dikurangi atau tidak ?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda. Tidak semua lemak jahat, tergantung dengan jenis dan jumlah yang dimakan. Lemak di dalam tubuh adalah lemak dalam bentuk trigliserida, yaitu hasil dari metabolisme lemak dari berbagai, tidak hanya sumber makanan berlemak saja, namun sumber makanan protein dan karbohidrat juga bisa membentuk trigliserida. Makanan yang mengandung lemak jelas akan dimetabolisme oleh tubuh menjadi asam lemak. Ketika asam lemak sudah terakumulasi terlalu banyak, maka tubuh akan menyimpannya menjadi trigliserida atau lemak dalam tubuh.
BalasHapusMenurrut saya tidak semua lemak itu jahat. Itu dilihat dari orang yang mengonsumsinya apakah ia mengonsumsinya berlebihan dan jarang olahraga hal inilah yg menyebabka banyak penyakit atau sering disebut obesitas. Ada beberapa manfaat lemak: 1. Mengonsumsi lemak tak selalu membuat gemuk
BalasHapusBanyak yang berpikir jika seseorang mengonsumsi lemak apa pun, maka akan membuat bagian belakang, pinggul atau perut semakin berisi alias gemuk. Padahal yang benar adalah, konsumsi berlebih jenis makanan apa pun dapat menambah berat tubuh. Bahkan mengonsumsi karbohidrat berpati terlalu banyak, lebih memungkinkan memicu tingkat insulin di dalam tubuh dibandingkan lemak.
2. Tak perlu menghindari kacang-kacangan
Kacang-kacangan memang mengandung lemak. Tapi jenis kacang yang mengandung lemak tak jenuh tunggal justru baik untuk kesehatan. Ia juga berfungsi meningkatkan jenis kolesterol baik dalam tubuh yang disebut HDL. Menurut profesor terkemuka makanan dan gizi di Universitas Pudue Richard Mattes, MPH, RD, dari hasil penelitian menunjukkan tak ada hubungan antara konsumsi kacang dengan berat badan.
3. Lemak jenuh bukan penjahat yang harus dihindari
Pernah dianggap penjahat, banyak ahli kesehatan merekomendasikan untuk menghindari sumber lemak jenuh. Padahal mengonsumsi beberapa lemak jenuh tak akan merusak kesehatan. Bahkan beberapa jenis lemak jenuh dapat menjadi bagian dari diet yang sehat. Salah satu sumber lemak jenuh yang sehat adalah ekstra virgin coconut oil.
Saya akan mencoba menjawab pemasalahan Anda:
BalasHapusLemak atau minyak dapat menimbulakan racun bila dipanaskan berulang-ulang selain itu pemanasan juga dapat menurunkan nilai gizi dari bahan yang digoreng.
· Karsinogenik dan perubahan morfologi lainnya
Adanya karsinogenik dalam lemak yang dipanaskan pada suhu 300 - 350 dapat dibuktikan dari bahan pangan berlemak teroksidasi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati. Lemak yang tela dipanaskan juga dapat mengakibatkan pembesaran organ khususnya hati dan ginjal.
· Asam-asam hidroksil dan karbonil
Keracunan akibat asam hidroksil dalam lemak telah banyak diteliti. Jika minyak jagung yang telah dipanaskan dan mengandung hidroksil dicampur pada ransum tikus dewasa, maka lemak dalam bagian karbon mengandung asam dihidroksi stearat yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan tikus.
· Peroksida
Senyawa peroksida umumnya mengalami dekomposisi oleh panas, sehingga lemak yang twlah dipanaskan hanya mengandung sejumlah kecil peroksida. Dalam jangka waktu yang cukup lama peroksida dapat mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin dalam bahan pangan berlemak, misalnya vitamin A, D, E, K, dan sejumlah kecil vitamin B. peroksida juga dapat mempercepat proses tibulnya bau tengik dan rasa yang tidak enak, jika jumlah peroksida lebih besar dari 100 mgrek/kg akan bersifat sangat beracun.
· Polimer lemak
Proses polimerisasi lemak terjadi pada suhu sekitar 250 dan dalam suasana tanpa oksigen. Senyawa polimer dalam jumlah kecil masih dapat dikonsumsi, karena baud an rasa bahan tetap baik.
Menurut saya, sebaiknya lemak tersebut dikurangi. Karena keadaan obesitas sangat banyak merugikan bagi yang mengalaminya. Akan banyak penyakit yang menghampiri jika mengalami obesitas.
BalasHapusMenurut saya lebih baik di kurangi karna akan mengangu kesehatan tubuh kita apalagi jika kelebihan HDL
BalasHapus